
The Billionaire Codes
Kepada Yth.
Bapak Basuki Tjahaya Purnama (Ahok)
Di Jakarta
SURAT ini - sebagai surat terbuka - tidak kami maksudkan sebagai upaya untuk terlibat dalam proses pemilukada DKI dimana Anda sebagai salah satu kandidat Cawagub disana. Surat ini, juga sama sekali tidak kami maksudkan sebagai bentuk dukungan atau melemahkan posisi Anda dalam pesta demokrasi tersebut.
Surat ini murni ditulis oleh buruh yang merasa penting menulis surat kepada Anda. Karena kami tahu, bahwa Anda merupakan TOKOH terpilih yang diminta secara khusus oleh Mr. Pierre Senjaya untuk menuliskan kata sambutan dalam bukunya yang berjudul The Billionaire Codes, sebuah buku motivasi (yang katanya best seller). Dari gambaran sederhana tersebut, kami mengira-ira bahwa kesediaan Anda untuk terlibat memberikan kata sambutan dalam buku tersebut, setidaknya atas dua hal, yaitu:
1. Ketertarikan Anda atas isi buku tersebut yang (mungkin) luar biasa sehingga penting bagi Anda untuk bersedia menulis sambutan, atau
2. Kedekatan Anda secara pribadi dengan Mr. Pierre Senjaya sebagai penulis.
Apapun alasannya, bagi kami tidaklah terlalu penting. Yang kemudian menggelitik rasa keadilan kami adalah bahwa Pierre Senjaya sang penulis buku itu juga merupakan deputy director dari PT. Stella Maris International Education (sebuah sekolah internasional) di Gading Serpong. Dan saat ini, perusahaan tersebut sedang terlibat dalam permasalahan pelanggaran atas hukum perburuhan Indonesia. 2 pekerja di sekolah tersebut yang bernama Yohana Paulana Suryanti dan Ericson Sirait saat ini diusir secara kasar dari sekolah dan tidak diperkenankan memasuki area sekolah sejak beberapa waktu yang lalu.
Gambaran sederhananya sebagai berikut:
Ericson Sirait:
1. Pada tanggal 30 Agustus 2012 pagi mendapatkan pemberitahuan sepihak terkait pencabutan beasiswa anaknya
2. Tanggal 30 Agustus 2012 siang mendapatkan Surat Peringatan 2 (tertanggal 24 Agustus 2012)
3. Tanggal 10 September 2012 jam 17. 00 wib dipanggil HRD dan mendapatkan pemberitahuan bahwa mulai 11 September 2012 dilarang masuk ke lokasi sekolah
4. Tanggal 12 September 2012 hanya boleh melakukan absensi di dalam sekolah setelah dan itu diusir keluar dari lokasi sekolah
5. Tanggal 13 September 2012 dihalang-halangi masuk ke sekolah dan hampir terjadi benturan fisik dengan sekuriti.
Yohana Paulana Suryanti:
1. Pada tanggal 11 September 2012 dipanggil HRD dan mendapatkan pemecatan secara sepihak (surat tertanggal 1 September 2012)
2. Tanggal 12 September 2012 hanya boleh melakukan absensi di dalam sekolah dan setelah itu diusir keluar dari lokasi sekolah
3. Tanggal 13 September 2012 dihalang-halangi masuk ke sekolah dan hampir terjadi benturan fisik dengan sekuriti.
Apa alasan sekolah melakukan semua tindakan itu? Dalam pandangan kami, perlakuan buruk tersebut adalah upaya balas dendam yang dilakukan oleh sekolah dikarenakan aktivitas pekerja dalam memperjuangkan hak-hak sesuai dengan ketentuan undang-undang ketenagakerjaan.
Sebagai contoh, sekolah melakukan pelanggaran iuran JHT (jaminan hari tua) Jamsostek yang tidak sesuai dengan UU 3/1992 dimana iuran hanya dibayarkan berdasarkan upah pokok saja dan tidak dihitung berdasarkan keseluruhan upah. Pelanggaran atas UU 3/1992 ini sudah mendapatkan nota pemeriksaan dari kantor Disnakertrans Kabupaten Tangerang, tetapi perusahaan tetap mengabaikannya.
Timson Simanullang, salah seorang mantan guru di sekolah tersebut bahkan sudah melaporkan dugaan penggelapan upah terakhir yang dilakukan pihak perusahaan ke Polres Tangerang dan kini sedang dalam tahap pemeriksaan para saksi. Pelanggaran lainnya adalah terkait dengan upah lembur yang tidak dibayarkan, penahanan ijazah pekerja bukan karena kejahatan atau hutang piutang, pemberlakuan sistem PKWT untuk posisi-posisi core business yang tidak sesuai UU 13/2003, pembayaran upah cuti melahirkan yang tidak sesuai ketentuan, penghilangan sejumlah nominal dari tunjangan tetap dll.
Perjuangan Eric dan Yohana, bukan merupakan titipan dari siapapun yang menginginkan keuntungan dari permasalahan SMIE, tetapi murni perjuangan pekerja yang menginginkan perbaikan kondisi kerja buat mereka, mewakili 300 orang pekerja lainnya serta perbaikan fasilitas sekolah demi masa depan para siswa dan orang tuanya yang sudah membayar (sangat) mahal. Yohana dan Eric tidak melakukan ini semua demi keuntungan uang yang besar untuk mereka pribadi. Semua murni dilakukan untuk kepentingan yang lebih besar!
Pertanyaan kami yang paling sederhana buat Anda adalah:
Apa yang akan Anda lakukan ketika sebuah nilai hebat atau pribadi hebat yang Anda dukung tersebut ternyata dibaliknya menyimpan wajah paradoks berkebalikan 180 derajat sebagai pihak yang melakukan tindakan tidak terpuji dengan memperlakukan pekerjanya dengan cara yang buruk dan melakukan penindasan? Penindasan bukan saja kepada 2 pekerja tersebut tetapi juga kepada ratusan yang lainnya selama bertahun-tahun? Kami hanya menginginkan sikap dan posisi Anda atas hal ini. Atau justru kami salah alamat karena Anda tidak peduli atas hal ini?
Kami tunggu sikap dan posisi Anda atas hal ini. Keputusan Anda, bukan saja akan menjadikan Anda sebagai calon pemimpin (Jakarta) yang berintegritas tetapi yang terpenting adalah kelebihan nilai kita sebagai manusia yang sebenar-benarnya.
Kepada siapapun yang punya akses kepada Bung Ahok, mohon bantuannya untuk meneruskan pesan ini kepadanya, sebab surat ini bersifat terbuka. Demikian dan terima kasih.
Salam hangat selalu,
Khamid Istakhori
085718111237
sumber : http://www.rmol.co