gravatar

Sparrow (burung gereja)




Sparrow (burung gereja) adalah jenis burung pipit kecil yang berasal dari keluarga Passeridae. Burung-burung ini mendiami kota-kota dalam jumlah yang sangat besar. Sparrow merupakan burung yang jinak dari semua burung liar. Pada umumnya, burung gereja berbentuk kecil, berwarna coklat-kelabu, gemuk, berekor pendek, dan memliki paruh yang kuat. Makanan burung ini adalah biji dan serangga kecil. Pada awalnya, sparrow berasal dari Eropa, Afrika, dan Asia, kemudian burung ini disebarkan ke Australia dan Amerika oleh penduduk. Saat ini House Sparrow (jenis burung gereja) lebih banyak ditemukan Amerika Utara, Australia, dan Amerika Selatan.

Keberadaan burung gereja yang bernama latin Passer montanus memang sudah menjadi hal yang biasa karena populasinya yang cukup banyak di Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, burung gereja juga dapat di temukan di Eropa dan sebagian Negara di Asia walaupun peneliti percaya bahwa keberadaannya berasal dari daratan Afrika. Di Inggris, hewan ini lebih dikenal dengan nama eurasian tree sparrow, di jepang dikenal dengan nama burung suzume, serta keceriaannya menginspirasi tarian tradisional jepang dalam perayaan Suzume Odori. Berbeda lagi dengan di Filipina dimana burung ini disebut Maya dan dianggap sebagai hewan simbol Negara Filipina.


Di Indonesia burung ini disebut burung gereja konon karena burung ini suka bernyanyi riang menyerupai paduan suara di gereja. Burung Gereja sebenarnya bernyanyi untuk melakukan komunikasi dengan sesamanya, proses pejantan menarik perhatian betina, atau panggilan untuk berkelahi.



Banyak kepercayaan lama yang mengatakan burung gereja adalah pembawa informasi kepada manusia. Contohnya adalah ketika burung-burung ini banyak berkicau di depan rumah, maka menandakan akan adanya kehadiran tamu dari jauh. Ada juga mitos yang mengatakan bahwa burung gereja ini memiliki kepekaan terhadap bencana dan seringkali memberitahukan tanda-tanda akan terjadinya bencana tersebut kepada manusia melalui tingkah lakunya yang aneh (tidak seperti biasanya). Mitos yang satu ini lebih dapat diterima akal sehat. Sebagai contoh, burung gereja akan terbang tidak beraturan dan bahkan akan menabrak apa saja yang ada di depannya termasuk dinding-dinding rumah, kaca, pohon dan lainnya ketika akan terjadi gempa bumi. Hal tersebut disebabkan burung-burung tersebut kehilangan daya navigasi akibat gaya magnetik bumi yang kacau saat terjadinya gempa.

Saat ini di seluruh dunia terjadi penurunan populasi burung Gereja. Penelitian di Inggris menyebutkan kini populasi burung gereja merosot hingga 95 persen dalam kurun waktu 30 tahun. Dugaan sementara mengarah pada konversi lahan pertanian dan penggunaan herbisida dan insektisida yang membunuh sumber-sumber pangan mereka, seperti biji-bijian dan serangga.





NOTE: You are welcome to share my words with others – please credit “dithelen” with a link to my website.  Thanks!


gravatar

jadi nama burung gereja karena mereka suka "bernyanyi" ya?