gravatar

Senyum, Harta Termahal




Ia tersenyum pada lelaki tak dikenal yang murung itu.
Senyum itu tampaknya membuat perasaannya lebih baik.
Lelaki itu teringat kebaikan seorang temannya dulu dan menyuratinya untuk berterima kasih.
Temannya sangat senang menerima surat itu sehingga ia meninggalkan tip besar saat makan siang.
Si pelayan, terkejut melihat jumlah tip itu, mempertaruhkan semuanya mengikuti firasatnya.
Besoknya ia mengambil uang yang dimenangkannya, dan memberikan sebagian pada lelaki di jalan.
Lelaki di jalan itu merasa bersyukur; karena sudah dua hari ia tak makan.
Setelah ia selesai makan, ia pulang ke kamarnya yang sempit dan kumuh. (Ia tak tahu pada waktu itu bahwa ia mungkin akan menemui ajal).

Dalam perjalanan ia memungut anak anjing yang kedinginan dan membawanya ke rumah supaya hangat.
Anak anjing itu sangat bersyukur tak lagi di luar didera badai.
Malamnya rumah itu terbakar.
Anak anjing itu menggonggong memberi peringatan.
Ia menggonggong hingga seluruh isi rumah terbangun dan menyelamatkan semua orang dari bahaya.
Salah satu anak yang diselamatkannya tumbuh dewasa menjadi Presiden.
Semua ini karena sebuah senyum yang tak membutuhkan uang satu sen pun.








NOTE: You are welcome to share my words with others – please credit “dithelen” with a link to my website.  Thanks!