gravatar

Manusia Beriman bisa menyembuhkan dirinya sendiri.

(koreksi bila saya salah)



"Mengapa beberapa orang yang menjadi tokoh dalam suatu gereja atau orang kristen sering menderita selama bertahun-tahun dengan penyakit mereka, sedangkan orang-orang lain yang kurang pengabdiannya kepada Tuhan atau mereka orang yang berdosa secara mendadak menerima mujijat dari Tuhan? apakah Tuhan adalah pribadi pemilih? atau kita telah gagal memperoleh kesembuhan"?

Mengurapi orang sakit dengan minyak, sembahyang, penumpangan tangan ke atas orang sakit, semua hanya sekadar cara/ titik kontak. hal itu tidaklah mendatangkan kesembuhan (bagi mereka yang menjadi penganut injil sepenuh/ orang beriman)- manifestasi ini terjadi bila mereka belum pernah mendengar perihal kesembuhan ilahi seperti ini atau mereka orang-orang berdosa. tetapi terkadang mereka yang telah mengalaminya terkena penyakit/sakit kembali, berharap mereka dapat sembuh kembali dengan cara yang sama, tapi itu tidak akan mungkin terjadi sehingga mereka kecewa. sebab mereka lebih percaya caranya bukan firman Tuhannya.



Jadi benar Tuhan itu adil dan murah hati.
sebab sesuai dengan firman Tuhan, seorang beriman harus disembuhkan dengan cara menerapkan imannya.
Bagi mereka yang belum mengenal karunia kesembuhan & manifestasi ini, Tuhan akan mengenalkannya kepada mereka agar semua manusia bisa mengenal karunia ini melalui manifestasi-manifestasi Roh.

Bedakan antara kesembuhan yg diperoleh melalui karunia/manifestasi Roh itu, dengan mereka yang memperolehnya melalui iman kepada firman Tuhan semata-mata.

Harus dipahami bahwa pribadi itu(saya) tidak dapat melakukan karunia itu. melainkan karunia Roh itu dimanifestasikan melalui dirinya itu. tidak mungkin setiap saat kita melakukan dan menginginkannya. Pribadi itu(saya) dapat mengatakan sesuatu, namun kemungkinan tidak mendatangkan hasil.

Bahkan Yesus pun tidak bisa melakukan kesembuhan itu, bila karunia Roh itu tidak dimanifestasikan melalui diriNya.
kita telah diajarkan bahwa Yesus melakukan penyembuhan itu ialah untuk membuktikan sifat ke-Tuhanan yang melekat pada diriNya. Kalau memang seperti itu, pembuktian tersebut bisa dipatahkan di kota Nazaret, bahwa tidak benar pembuktian sifat ke-Tuhanan Yesus itu. sebab Ia tidak pernah melakukan mujikzat yang semacam itu disana (Nazaret) sebagaimana Ia lakukan ditempat-tempat lain. (baca; Markus 6:5). ada penulisan yang baik yang di tulis markus bahwa; Yesus bukan tidak mau melakukan pekerjaan mukjizat disana, melainkan bahwa Yesus tidak dapat melakukan hal itu disana. "Ia hanya menumpangkan tanganNya atas beberapa orang sakit saja." bila diartikan dalam pengertian bahasa Yunani sederhananya adalah berbunyi "Ia pun menumpangkan tanganNya keatas beberapa orang yang menderita sakit ringan lalu menyembuhkan mereka." tidak ada kesembuhan untuk yang terjadi bagi manusia yang menderita kebutaan, tuli, pincang atau lumpuh disana.



Ini sedikit menjelaskan bahwa Yesus tidak meyembuhkan orang hanya untuk memperlihatkan sifat ke-Tuhanan yang ada pada diriNya.
Ia bukan melayani sebagai Putera Allah, disaat Ia turun kedunia melainkan Ia melakukan pelayanan itu sebagai seorang nabi utusan Allah, yang diurapi oleh Roh Allah. (Lukas 4:24). kita juga mengerti mengapa Yesus tidak dapat menyembuhkan pada kesempatan tertentu (Matius 13:58) dikarenakan sikap mereka yang tidak percaya, itulah sebab Yesus tidak dapat melakukan mujizat bagi mereka.

kisah kesembuhan yang tidak terjadi di kota nazaret diceritakan jelas oleh Lukas (Lukas 4:16-30). kisah Elia sangat jelas sekali tentang mukjizat (Janda)& kesembuhan itu(Naaman). sekalipun Elia memiliki kuasa dari Tuhan didalam dirinya, ia pun tidak dapat memperlakukan kuasa itu begitu saja kepada bagi setiap orang. tetapi oleh Roh yang dimanifestasikan melalui dirinya itu dia baru dapat bergerak dan bertindak. Begitu pula bagi mereka yang membutuhkan kesembuhan tersebut dijelaskan dalam kisah Naaman. seorang panglima Raja aram ini telah melakukan perjalan bermil-mil jauhnya untuk mencapai tanah samaria, dia telah mendengar ada seorang nabi yang dapat menyembuhkan dirinya dari penyakit kusta yang ia derita. waktu itu di Israel juga banyak penderita kusta, tetapi satu orang pun di Israel tidak disembuhkan oleh Elisa. (baca II Raja-raja 5)

Pertanyaannya :
Mengapa orang-orang kusta di Israel itu tidak pergi menemui Elisa dan meminta supaya diri mereka disembuhkan juga?.
Pertanyaan ini hampir sama dengan awal tulisan ini "Mengapa beberapa orang yang menjadi tokoh dalam suatu gereja sering menderita selama bertahun-tahun dengan penyakit mereka, sedangkan orang-orang lain yang kurang pengabdiannya secara mendadak menerima mujijat dari Tuhan? Apakah Tuhan adalah pemilih?"
jawabannya sudah jelas ada didalam firman Tuhan;
"Akulah Tuhan Allahmu yang memberikan kesembuhan bagimu."

Dan mukjizat kesembuhanpun tidak bisa dibeli.
Jadi terlihat jelas disini bahwa orang-orang israel/tokoh gereja/orang mengaku beriman dijaman ini, sebenarnya tidak memerlukan seorang nabi untuk menyembuhkan mereka. yang kita butuhkan dan perlukan ialah bahwa kita harus dengan iman percaya akan firman Tuhan didalam perjanjian yang telah ditetapkan oleh Tuhan bagi kita. Naaman yang tidak dibawah perjanjian itu (sebab ia orang aram) tetapi karena ia memiliki iman percaya ia telah disembuhkan.

Kesimpulannya:
Kesembuhan itu adalah hak milik kita yang telah diberikan oleh Tuhan melalui FirmanNya. kesembuhan bukanlah persoalan yang tergantung kepada kemahiran doa kita, minyak ataupun caranya. bukan juga persoalan bekerjaanya suatu karunia Roh. melainkan kesembuhan itu menjadi hak kita oleh karena kesembuhan telah disediakan bagi kita oleh Tuhan kita Yesus Kristus melalui "Iman percaya kita kepada FirmanNYA".