gravatar

PROLOG SUNAN BENANG & BUTALOCAYA



Butalocaya (setelah moksa/bebas dari keterikatan) berkedudukan di selabale(kaki pegunungan wilis, sebelah barat kadhiri) dia adalah Raja mahkluk halus kadhiri.
Sunan benang(bonang) alias Sayid Kramat menetap di benang(Tuban)berbangsa ngarab(arab). salah satu dari 9 sunan pembawa ajaran islam ke jawa.

Sunan benang(bonang) menjawab ;
"Aku rusak arca ini agar tidak diagung-agungkan oleh banyak orang. Agar jangan pula diberi sesajen dan asap kemenyan. manusia yang memuja berhala itu namanya kafir dan kufur, lahir bathin telah tersesat!"

Butalocaya berkata:
"orang jawa pun tahu, ini hanyalah arca batu yang tidak memiliki daya apapun dan tidak punya kuasa, bukan Hyang Lata walNgujwa(konon arab dulu memuja patung Latta dan Uzza). Mengapa arca ini dilayani dengan diberi asap kemenyan berikut sesajen?
itu agar semua mahkluk halus yang liar (roh manusia mati yang tersesat) tidak bertempat tinggal sembarangan di atas tanah dan didalam pohon.
sebab, tanah dan pepohonan bisa menghasilkan sesuatu. dan hasil dari keduanya sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Oleh karenannya mahkluk halus yang semacam ini lantas diberi tempat kemanakah mereka semua? sudah lumrah brekasakan(roh orang mati yang masih terikat dengan alam dunia) bertempat tinggal disebuah gua atau arca. Jika arca telah anda rusak, serta makanan mereka adalah bau-bauan yang wangi. mahkluk halus semacam itu, jika sudah mencium bau wewangian badannya akan terasa segar. lebih senang lagi jika mereka bisa tinggal didalam arca utuh yang diletakkan ditemapt yang sepi dan sejuk, atau dibawah pohon besar. Mereka sadar bahwa mereka tidak bisa hidup berbaur dengan manusia. Sekarang mereka telah tinggal didalam arca ini. Bukankah itu berarti anda memang orang yang jail dan suka menganiaya sesama mahkluk? Mahkluk yang sama-sama diciptakan oleh Tuhan? Mendingan orang jawa menghargai arca yang memang pantas jika memiliki kesadaran dan nyawa, sedangkan bangsa anda orang ngarab, bukankah juga menghargai kakbatullah, yang wujudnya juga dari batu, apakah itu juga tidak sesat?"

Sunan Benang(bonang) menjawab:
"kakbatullah itu yang membuat nabi Ibrahim."
"Disanalah pusat dunia. Diberi tugu dari batu dan disujudi seluruh manusia.
Siapa saja yang sujud kepada kakbatullah, Gusti Allah akan memberikan ampunan atas segalan dosanya selama hidup dialam pengembaraan(alam dunia) ini.

Butalocaya berkata:
"Apa buktinya kalau seseorang mendapat kasih Tuhan? Apa buktinya kalau seseorang mendapat ampunan Tuhan dari segala dosa? Apakah itu berarti dia telah mendapatkan tanda tangan dari Tuhan Yang Mahaagung berikut stempel merah sebagai tanda bukti sah?"

Sunan benang(bonang) menjawab:
"Yang tertulis dalam kitab suciku, nanti jika telah meninggal dia akan mendapatkan kemuliaan."

Butalocaya menjawab sembari menggeram:
"mana mungkin nanti jikalau telah meninggal dia akan tahu, sedangkan pengetahuan akan kemuliaan didunia ini saja sudah tidak utuh, sudah tersesat menyembah tugu dari batu. Jika memang benar-benar berniat menyembah batu cadas, lebih baik naik ke gunung kelud dari pada jauh-jauh(ke kabah). Disana banyak batu yang besar-besar, asli buatan Tuhan, tercipta seperti itu semenjak dahulu dan berasal dari sabda Kun!(jadilah!). Malah itu lebih baik dibuat sebagai pusat bersujud. sesungguhnya menurut kehendak Yang mahakuasa, seluruh manusia seyogiannya mengetahui Baitullah(Rumah Allah) nya sendiri(yaitu suksma dan raga manusia)".
"Tubuh manusia inilah sesungguhnya baitullah yang sungguh-sungguh buatan Yang Mahakuasa sendiri........"

lalu

"...............Akan tetapi, lebih baik meyakini sastra berisi perkabaran masa lalu dari leluhur sendiri yang peninggalannya masih bisa dilihat langsung disini. Orang jawa yang meyakini perkabaran masa lalu dari ngarab belumlah membuktikan sendiri keberadaannya disana apakah nyata atau bohong, hanya membenarkan ucapan orang yang membawa kabar semata". "Maka menurut saya, anda datang kejawa hanya menjual bualan bahwa negara Mekah adalah yang termulia, padahal saya tahu sendiri bagaimana keberadaan mekah itu. Tanahnya beraura panas, jarang air, tanaman apapun tidak bisa tumbuh, udaranya juga panas dan jarang hujan. Bagi akal kebanyakan manusia, tanah disana itu adalah tanah kutukan, banyak manusia menjual manusia sebagai budak dan dipakai sebagai pembantu. Anda benar-benar manusia durhaka. lebih baik anda saya persilahkan pergi dari tanah jawa.

'dikutip dari novel Darmagandhul
("kisah kehancuran jawa dan ajaran-ajaran rahasia")