gravatar

NN

Pernah kutemukan sayu matamu di wajah gadis gembala dari pulau ribuan kuda.
Pernah kutemukan senyum malumu pada wajah bocah sepuluh tahunan yang berdiri di emperan surau menanti hujan reda.
Pernah kutemukan wajah lembutmu pada seorang ibu yang nyaris putus asa dengan hidupnya.
Pernah kutemukan tanda hidupmu pada luka parut di kening seorang pelacur bekas hajaran pelanggannya.
Pernah kutemukan lentik jemarimu pada tangan seorang waria yang meremas bokongku.

Di pematang sawah desaku penjepit rambutmu tercecer di situ.
Di tepi telaga kulihat kerudung birumu tertinggal di situ.
Di jalan raya kupungut gincumu yang terjatuh.
Kau pandai sekali menyembunyikan diri dalam setiap wajah.
Saat aku putus asa, kau datang tiba-tiba.
Tetapi saat hatiku mulai gembira, kau segera menghilang bagai setan tanpa belas kasihan.
Cinta dan kebencianku padamu tak mengurangi sesuatu pun dari keagunganmu.
Dan kini aku melewati jalan ini lagi dengan air mata yang kembali tertelan kelopaknya.

'posting Sholahuddien Gho

NOTE: You are welcome to share my poetry with others – please credit “dithelen” with a link to my website. Thanks!