gravatar

Lilin



Manusia itu seperti lilin, yang apinya adalah jiwa yang setiap saat tertiup kesegala arah mengikuti rayuan udara yang ia kehendaki untuk selalu bermain didalam mengisi suatu kehidupan ini.

Batangnya adalah tubuh manusia yang termakan oleh waktu dan jaman yang tetap teguh untuk berjalan.
Tetapi apabila api itu dipadamkan belum saatnya, maka berakhir pula manusia itu, karena tak ada yang tetap sama, semua berubah, semua tetap kembali. Bagaikan sungai segalanya akan kembali.
Seperti batu yang dilempar ke air, ia akan langsung menuju kekedalaman

'Dithelen

NOTE: You are welcome to share my poetry with others – please credit “dithelen” with a link to my website. Thanks!